Bangka Tengah, – YL, salah satu pemilik ponton rajuk di lokasi penambangan timah jenis ponton rajuk tower kolong Merbuk, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang beredar di sejumlah media online. Pemberitaan tersebut menyebutkan bahwa YL dan anaknya diduga terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap seorang wanita berinisial DA.
Dalam keterangan pers yang disampaikan di hadapan beberapa awak media, YL menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya, membantah tuduhan yang telah dilontarkan oleh DA. YL mengisahkan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika anaknya sedang mencuci pasir timah di atas ponton. _Selasa (24/09/24) siang._
“Ketika anak saya sedang mencuci pasir timah, tiba-tiba datang sekelompok orang yang dikenal sebagai ‘ngreman’ untuk meminta bagian pasir timah. Salah satu dari mereka, yang disebut bik-bik, langsung mengambil timah dengan menggunakan piring. Anak saya kemudian menegurnya dengan mengatakan, ‘Jadilah oi ngreman timah.’ Namun, bik-bik itu malah meninju kepala anak saya, yang kemudian memicu cekcok di atas ponton milik saya,” jelas YL.
YL melanjutkan ceritanya, menyatakan bahwa insiden tersebut semakin memanas karena kerumunan orang yang berdesakan di atas ponton. Anak YL mencoba melerai, dan tanpa sengaja menyentuh piring yang dipegang oleh bik-bik, menyebabkan piring tersebut terpental ke kolong. Akibat dari desakan orang-orang di sekitar, bik-bik itu terjatuh ke kolong namun segera naik kembali ke ponton.
“Setelah naik kembali, bik-bik tersebut langsung menarik baju anak saya hingga kalungnya putus dan kakinya terluka,” lanjut YL.
Terkait tuduhan penggunaan senjata tajam (sajam) dan penganiayaan yang disampaikan DA dalam beberapa pemberitaan, YL dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut.
“Kalau soal ninju dan menggunakan sajam terhadap bik-bik itu, itu tidak benar sama sekali. Bik-bik tersebut sengaja berbicara seolah-olah dia yang menjadi korban. Sebenarnya, saya berniat baik untuk memisahkan keributan, tapi tangan saya malah ditarik oleh bik-bik itu hingga saya tersungkur dan jatuh,” ungkap YL.
Hingga berita ini diterbitkan, tim journal masih berupaya untuk mengonfirmasi kejadian ini dengan pihak-pihak terkait guna mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat. Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai peristiwa yang terjadi dan mengoreksi informasi yang mungkin telah disalah pahami.
(Tim Jurnal)